Jumat, 22 November 2024

Muktamar Fikih Peradaban, Ma’ruf Amin Minta Ilmu Fikih Merespon Perkembangan Zaman

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ma'ruf Amin Wakil Presiden RI waktu memberi sambutan Mukmatar Fikih Peradaban I di Hotel Shangrila, Surabaya, Senin (6/2/2023). Foto: Tangkapan Layar NU Online

Ma’ruf Amin Wakil Presiden (Wapres) RI dalam sambutannya pada gelaran Mukmatar Fikih Peradaban I, mengatakan ilmu fikih harus mampu merespons dinamika masyarakat dan perkembangan zaman.

Menurutnya, keniscayaan akan fatwa baru sangat penting. Sebab sumber hukum utama yakni Al Qur’an dan Hadits sangat terbatas, sementara permasalahan baru di peradaban dunia terus datang silih berganti.

“Orang yang berpikir bahwa hukum tidak bisa berubah maka bisa dipastikan orang itu tidak memahami Islam itu sendiri,” ujar Ma’ruf Amin, Senin (6/2/2023) di Hotel Shangri-La Surabaya.

Wapres melanjutkan, NU sebetulnya sudah lama mengadopsi fleksibilitas dan pemikiran Islam. Hal itu sudah dilakukan pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU di Lampung tahun 1992 silam.

Oleh sebab itu NU telah memiliki metodologi untuk menghadapi isu-isu kontemporer baik wacana maupun metodologi. Sehingga, dalam melihat realitas NU tidak semena-mena mengutip. Melainkan melalui ijtima ulama melalui ushul fikih.

“Karena kami sadar bahwa membangun peradaban itu penting. Manusia bertugas untuk mengelola peradaban dunia dan bertanggung jawab memakmurkan bumi,” ungkapnya.

Sementara itu, KH Ahmad Mustofa Bisri Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan, bahwa forum ini merupakan ide-ide dari para kiai lokal dalam merespon kondisi peradaban saat ini.

Kata Gus Mus sapaan akrabnya, para kiai lokal berupaya untuk mencetuskan wacana tentang perdamaian dunia yang ditawarkan kepada para kiai atau ulama internasional.

“Jadi dunia sekarang ini yang seperti kita lihat sendiri isinya perang-perang dan kelahi. Kiai Indonesia pingin dunia damai,” ucap Gus Mus.

KH Ahmad Mustofa Bisri Mustasyar PBNU atau Gus Mus waktu ditemui awak media di Hotel Shangrila, Senin (6/2/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Sebagai informasi, Ma’ruf Amin dipercaya untuk membuka pagelaran akbar Muktamar Internasional Fikih Peradaban I, yang secara simbolis ditandai dengan pemukulan bedug.

Pembukaan itu didampingi langsung Ahmad Mustofa Bishri, KH Miftachul Akhyar Rais ‘Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf Ketum PBNU dan Wakil Grand Syeikh Al Azhar. (wld/bil/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs